Pages

Thursday 7 November 2013

Kerana Sedekah Sekupang


“Adik payung ni berapa harga?” tanya ku kepada adik penjaga gerai.

“Satu RM14.90 kak” jawabnya.

“ok lah akak nak beli satu yang ini” sambil tangan ku memegang payung berwarna hijau.

Lalu 2 keping note merah kuhulurkan kepadanya, dan baki RM5.10 dihulurkan kembali kepada ku,namun aku kembalikan 10sen (sekupang dalam bahasa utaranya) kepadanya.

“Ambillah dik akak sedekah sekupang ni”. Bagiku yang penting aku dapat payung untuk mengambil anakku dari kelas mengaji al-quran. kebetulan tanpa ku sangka hujan turun mencurah-curah hari itu.

Selepas mengambil anak, aku bercadang untuk ke gerai seberang jalan untuk membeli makanan tengah hari, namun dijadikan cerita gerai makanan tersebut ditutup kepada orang ramai kerana para pekerjanya sibuk menyiapkan tempahan.

Sesampai aku di hadapan gerai makanan tersebut, seorang pekerja menyapa ku,
“kak kita tak buka untuk hari ini, tapi bos saya kata kalau akak nak beli jugak menu yang sama dengan tempahan ada lebihan”. Salah seorang pekerja di situ bertanya kepadaku.

“Lauk asam pedas ikan parang, sayur kacang goreng dan sambal belacan saja menunya.” Dia memberitahu

“Hmm Bolehlah dik, bungkus dua”, kata ku.

Setelah bungkusan bertukar tangan lalu kutanyakan berapa harganya.

“Kak, bos saya kata tak payah bayar dia sedekahkan makanan ini untuk akak dan anak akak”. Terpana aku seketika, Alhamdullillah rezeki bisik hatiku.

Sepanjang perjalanan balik peristiwa itu bermain-main dibenak fikiran ku. Pelbagai persoalan yang timbul, mungkinkkah kerana sedekah sekupang ku Allah gandakan balasannya dan ia dibayar tunai.



Subhanallah…Alhamdullillah… Nikmat apa yang hendak didustakan lagi?

Aku teringat pada sabda junjungan yang pernah ku baca di laman rasmi Jabatan Kemajuan Islam dulu.

Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya”
(Hadis Riwayat Muslim)

Sedekah ini umpama pelaburan jangka panjang (long term investment) kerana Allah telah menjanjikan Lima kebaikan di dunia dan lima kebaikan di Akhirat iaitu; 5 kebaikan di dunia

1. Menyucikan harta
2. Menyucikan badan
3. Menolak bala dan penyakit
4. Mengembirakan orang miskin dan mengembirakan orang mukmin
5. Diberi keberkatan keatas hartanya dan diluaskan Allah rezekinya

Manakala 5 kebaikan di Akhirat pula ialah :
1. DinaungkanAllah orang yang bersedekah di hari Qiamat ketika sangat panas
2. Ringan hisabnya
3. Berat timbangannya (amalan) diakhirat
4. Mudah melalui titian siratal-mustaqim
5. Bertambah darjatnya di dalam syurga

Apa yang aku pelajari dari peristiwa ini untuk bersedekah tidak memerlukan wang atau harta yang banyak sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
“Bersedekahlah kamu sekalian, meskipun dengan hanya sebiji tamar, sesungguhnya sedekah itu dapat memenuhi keperluan orang yang lapar dan menghapuskan kesalahan, sebagaimana air dapat memadamkan api”
(Hadis Riwayat Imam Ahmad)

Paling penting hati kita mestilah melakukan dengan ikhlas kerana Allah.
Peristiwa yang telah aku lalui itu betul-betul membekas dihati kerana sedekah sekupang aku dapat makanan untuk dua orang. Sesungguhnya bersedekah itu indah, ayuh sahabat sekalian marilah kita membanyakkan sedekah kerana Allah.

Wednesday 6 November 2013

Kisah Batang Kayu

Alkisah seorang tukang pahat akan membuat sebuah karya pahat bercitarasa seni yang tinggi dengan bahan sebatang kayu jati. Sambil mengarahkan mata pisau tatahnya sang pemahat berkata,” Wahai, batang kayu, izinkanlah aku memahatmu menjadi sebuah benda seni.”

Batang kayu pun menjawab,”Silakan Pemahat.”

Begitu mata pisau tatah mengenai batang kayu , maka menjeritlah batang kayu itu,”Aduh!, Aduh!…sakit sekali wahai pemahat. Sakit sekali rasanya badanku.”


Sang pemahat menghibur batang kayu tersebut,”Bersabarlah, bertahanlah…sebentar saja aku menyakiti dirimu wahai batang kayu. Sang pemahat pun mulai meneruskan pekerjaannya. Namun lagi-lagi batang kayu itu menjerit,”Aduh!Aduh!Sakiiitttt…..Ampuuun! Sudah, sudah. Sudahi saja niatmu pemahat. Aku sudah tidak tahan lagi!”

Meskipun ia menghiburnya, namun batang kayu tersebut tetap tidak merelakan badannya dipahat sehingga akhirnya ia mengurungkan niatnya. Batang kayu itupun ditinggalkan tergolek begitu saja.

Sang pemahat akhirnya mengambil batang kayu yang lainnya lalu meletakkan di meja tatakan. Kembali ia berkata,”Wahai batang kayu izinkanlah aku memahat dirimu untuk kujadikan benda seni.”

“Silakan,wahai pemahat,”jawab batang kayu kedua.

Begitu mata pisau tatah mengenai batang kayu , maka menjeritlah batang kayu itu,”Aduh!, aduh!…sakit sekali wahai pemahat.Sakit sekali rasanya badanku.”

Sang pemahat menghibur batang kayu tersebut,”Bersabarlah, bertahanlah…sebentar saja aku menyakiti dirimu wahai batang kayu. Sang pemahat pun mulai meneruskan pekerjaannya. Namun kali ini batang kayu kedua  patuh terdiam sambil menahan sakit. Sang pemahat tersenyum sambil meneruskan pekerjaannya.



Akhirnya selesailah sudah karya pahat tersebut.

Beberapa orang yang lewat di tempat sang pemahat begitu melihat karya pahat itu langsung tertarik dan mendekat.

“ Sungguh luar biasa indahnya! Karya pahat citarasa seni yang tinggi.Wah, karya monumental…begitulah ungkapan kekaguman  orang-orang itu sambil tangan mereka memegang dan mengelus batang kayu kedua yang telah menjadi benda seni.Tentu saja batang kayu kedua merasa bangga dan tersanjung. Sedangkan batang kayu pertama yang tidak tahan ditatah kini malah diduduki para pengunjung.Ia dijadikan tempat duduk.

Malam harinya setelah tempat tersebut sunyi, berkatalah batang kayu pertama,” Ini tidak adil,sungguh tidak adil.Mengapa orang-orang mengagumimu,sedang aku hanya dijadikan tempat duduk. Padahal kita sama-sama kayu yang berasal dari tempat yang sama”

Batang kayu kedua menjawab sambil tersenyum,”Saudaraku,mengapa kemarin kamu menolak ketika akan dipahat? Sekarang kamu malah tidak terima.”

“Tentu saja aku menolak karena tubuhku sakit semua ketika terkena mata pisau pemahat,”

“Itulah.Mengapa kamu tidak diam saja dan bertahan dari rasa sakit sepertiku sehingga pemahat tidak mencampakanmu?”

“ Keterlaluan mereka.Mengapa malah menjadikanku sebagai tempat duduk mereka, sungguh sebuah pelecehan”

“ Jangan begitu saudaraku, sekecil apapun sungguh engkau telah berguna bagi mereka.”

“Huh! Hanya sebagai alas duduk kau bilang berguna? Tidak! Aku ingin dikagumi seperti dirimu.”

Demikianlah sampai pagi menjelang percakapan berlangsung antara kayu pertama yang selalu menggerutu dan kayu kedua yang sabar dan bijaksana.

Renungan :
Sahabat, dalam kehidupan ini kadang kita tidak cukup kuat untuk menahan sakit, kesulitan dan penderitaan atau menghadapi kesukara . Kita kadang terlalu cepat menyerah, menggerutu dan putus asa. Padahal segala rasa sakit, kesulitan dan penderitaan tadi justru menjadikan diri kita menjadi insan yang lebih dewasa, lebih tangguh, lebih bijak, lebih mulia dan lebih berharga. Sikap cepat menyerah hanya menyebabakan kegagalan dan kekecewaan saja. Jangan cepat menyerah!



Motivasi Diri


Monday 4 November 2013

Kisah Motivasi: Kaya dan Miskin

Ini adalah salah satu kisah kegemaran saya. 

Kisahnya adalah....
Satu hari, seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya membawa anaknya dalam satu perjalanan keliling negeri dengan tujuan memperlihatkan pada si anak bagaimana miskinnya kehidupan orang-orang disekitarnya. Mereka lalu menghabiskan beberapa hari di sebuah rumah pertanian yang dianggap si ayah dimiliki keluarga yang amat miskin.

Setelah kembali dari perjalanan mereka, si ayah bertanyakan kepada anaknya :

“Bagaimana perjalanannya nak?”.

“Perjalanan yang hebat, ayah”.

“Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya orang-orang hidup?,” Si bapa bertanya.

“Oh tentu saja,” jawab si anak.

“Sekarang ceritakan, apa yang kamu pelajari dari perjalanan itu,” kata si bapak.

Si anak menjawab :

Saya melihat bahwa kita punya satu anjing, tapi mereka punya empat anjing.

Kita punya kolam renang yang panjangnya sampai pertengahan taman kita, tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.

Kita mendatangkan lampu-lampu untuk taman kita, tapi mereka memiliki cahaya bintang di malam hari.

Teras tempat kita duduk-duduk membentang hingga halaman depan, sedang teras mereka adalah horizon yang luas.

Kita punya tanah sempit untuk tinggal, tapi mereka punya ladang sejauh mata memandang.


kumpulan kisah inspirasi terbaik
Kita punya pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani satu sama lain.

Kita beli makanan kita, tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri.

Kita punya tembok disekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka.

Ayah si anak hanya bisa bungkam.

Lalu si anak menambahkan kata-katanya : “Ayah, terima kasih sudah menunjukkan betapa MISKIN-nya kita”.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah diatas adalah :
  • Kaya dan Miskin tergantung pada persepsi kita sendiri, bukan pada penilaian orang lain.
  • Orang lain yang tampak miskin bagi kita, boleh jadi termasuk kaya menurut orang lain, atau bahkan mereka sendiri
  • Kisah diatas mendorong kita untuk selalu melihat perspektif lain... 

Apakah Motivasi?

 Motivasi..

Pernahkah anda mendengar perkataan motivasi?Sudah tentu pernahkan :)


Sebenarnye perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Perkataan motif ini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu perkara itu dilakukan.
Ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif atau positif.


Oleh itu, kita boleh definisikan bahawa: 
"Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif."

Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita, impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang dihajatkan. 
 
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi mencapai matlamatnya.


Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan di sini bahawa:
"Motivasi adalah suatu bentuk dorongan minda dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa juga yang diinginkan."
 
Apabila kita betul-betul dan benar-benar inginkan sesuatu, ketakutan atau kemalasan menjadi perkara kedua - mencapai matlamat akan menjadi perkara utama; keberanian, kerajinan dan ketekunan akan timbul.
Oleh itu, bolehlah kita simpulkan atau definisikan bahawa:
"Motivasi adalah suatu mangkin yang menimbul dan menyeramakkan keinginan, keberanian dan kesungguhan untuk mencapai sesuatu matlamat mencabar yang benar-benar diingini serta diyakini boleh dicapai / perolehi."